Sebenarnya masalah ini ada hubungannya dengan "Bisikan-bisikan yang menyesatkan". Tetapi karena sangat urgen sekali maka saya membuatnya dalam judul tersendiri.
Dalam setiap langkah, baik pikiran, ucapan maupun perbuatan manusia ternyata pasti ada 2 sisi yang saling berlawanan selalu menyertai sebelum dilaksanakan. Saat kita mau berpikir tentang sesuatu, akan mengucapkan sesuatu atau akan melakukan sesuatu perbuatan, maka di satu sisi ada bisikan yang sifatnya baik dan mendukung ( bila apa yang terpikir itu baik ) serta menolak ( apabila yang terpikir itu buruk ). Di sisi yang lain ada bisikan yang sifatnya jelek dan menolak ( bila yang terpikir itu baik ) dan mendukung ( bila yang terpikir itu sifatnya jelek ). Maka kita harus bisa memilah - milah, mana bisikan yang baik dan yang seharusnya kita lakukan. Jangan sampai kita salah memilih yang buruk dan tidak seharusnya kita lakukan. Kesalahan dalam memilih akan bermuara pada konsekuensi yang tidak kita inginkan.
Ada contoh kasus yang bisa penulis ceritakan. Semoga bisa menjadi i'tibar. Amin.
Rumahku letaknya tidak jauh dari masjid jami'. Sehingga setiap adzan yang dikumandangkan setiap waktu sholat, pastilah terdengar sangat keras dari rumahku. Sebagai seorang muda yang sedang giat-giatnya mencari bekal hidup, karena sibuk, aku tentu saja tidak selalu mengikuti shalat berjamaah di masjid. Kalaupun kebetulan sedang berada di rumah dan bertepatan dengan waktu shalat, kadang ikut sholat berjamaah. Aku paham bahwa Seorang muslim yang baik, dianjurkan selalu shalat 5 waktu berjamaah di masjid. Ampuni aku ya Allah, kalau kadar keimananku seringkali naik tetapi sering juga turun. Waktu shalat yang paling berat dan penuh tantangan adalah shalat subuh ( lihat kisah hikmah : "Beratnya shalat subuh berjamaah", di agusprihandono.blogspot.com )
Suatu ketika aku rajin sekali shalat subuh berjamaah di masjid. Sampai aku hafal sekali siapa-siapa saja yang selalu hadir tiap hari untuk shalat subuh berjamaah. Karena iman tidak siap menghadapi godaan setan, maka ada perasaan "ujub" atau "merasa bangga diri" karena sudah merasa mampu istiqomah melakukan shalat subuh berjamaah di masjid, padahal itu belum seberapa dibandingkan dengan jamaah yang lainnya. Naudzu billahi min dzalik. Sampailah suatu ketika ada jamaah yang lebih istiqomah shalat subuh berjamaah di masjid. jatuh sakit dan mengharuskannya dirawat di rumah sakit. Sakit jantung kalau gak salah. Setelah dirawat selama tiga hari, beliau diperbolehkan pulang ke rumah.
Tetapi entah kenapa, setelah itu beliau tidak shalat subuh berjamaah di masjid. Kejadian itu terjadi sampai beberapa minggu. Meski tak mengerti penyebabnya, ada pikiran yang terlintas di benakku. Kenapa hanya gara-gara diuji dengan sakit yang tidak seberapa, beliau tidak mau shalat berjamaah di masjid lagi. Kenapa harus kalah dengan cobaan dari Allah.....Bukankah kematian yang terjadi saat melakukan shalat itu lebih baik nilainya ?
Aku yakin aku sudah terkena godaan setan yang terkutuk, karena "sudah merasa sombong" dan "merasa lebih baik" dari beliau. Astaghfirullah hal adziim.
Lalu beberapa waktu kemudian, aku jatuh sakit. Sakit Jantung ( pembengkakan jantung yang diakibatkan karena kelelahan ). Aku istirahat tiga hari di rumah sakit. Dan setelah keluar dari rumah sakit, aku berhenti shalat subuh berjamaah di masjid. Dan setelah aku istrospeksi diri, ternyata absenku shalat berjamaah subuh di masjid, lebih lama dibandingkan jamaah yang aku ceritakan di atas. Ternyata beliau lebih baik daripada aku.
Hati-hati dengan bisikan yang menyesatkan ini.
Do'a agar terlindung dari bisikan yang mentesatkan tersebut dalan Al Qur'an Surat Al-Mu'minun (23) ayat 97 -98 :
"Dan katakanlah, Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan,"
"Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, agar mereka tidak mendekati aku"
Semoga bermanfaat bagi pembaca. Amiin.
Agus Prihandono
..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar